Pages

Minggu, 19 November 2017

Essay “Peranan Mahasiswa dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”

Oleh : Afifah Nurrahmasari
Dept : Humjar


                Tingginya tingkat populasi penduduk Indonesia, sebesar kurang lebih 255 juta orang dapat mengancam perekonomian Indonesia. Menurut Surya Chandra Surapaty, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengungkapkan presentase pertumbuhan rata-rata penduduk Indonesia setiap tahunnya mencapai 1,49% atau sekitar 4,5 juta orang tiap tahunnya.
            Laju pertumbuhan yang seperti ini dapat mengancam perekonomian Indonesia karena pertumbuhan dilahirkan di wiliyah-wilayah miskin, seperti halnya kampung-kampung kumuh maupun desa nelayan. Hal ini mengimplimasikan bahwa masyarakat belum sepenuhnya memeroleh pendidikan yang layak. Banyak dari mereka yang hanya menempuh pendidikan hingga Sekolah Dasar. Hingga akhirnya mereka sulit memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, dalam artian suatu pekerjaan yang layak tak dapat mereka raih begitu saja. Apabila kondisi ini terus dibiarkan oleh pemerintah, otomatis dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan, perekonomian Indonesia akan terus mengalami penurunan. Namun ternyata pemerintah telah memiliki solusi dari permasalahan tersebut, dan solusinya ada di tangan generasi muda Indonesia.

Tingkat Kemisikinan di Indonesia
            Secara umum, kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi saat sesorang atau sekelompok orang tak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk memperthankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat (Kecuk Suharyanto, 2011).
            Sebagaimana telah disebutkan bahawa laju pertumbuhan penduduk yang tinggi berakhir dalam kondisi kemisikinan dan berdampak pada buruknya perekonomian Indonesia. Untuk dapat mengambil tindakan yang tepat, ada baiknya kita tahu tingkat kemiskinan di Indonesia selama kurang lebih lima tahun terakhir, apakah mengalami kenaikan ataupun penurunan.

Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Miskin, Persentase Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan, 2013-2017.
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang)
Persentase Penduduk Miskin
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
Kota
Desa
Kota + Desa
Kota
Desa
Kota + Desa
Kota
Desa
Maret 2013
10,33
17,74
28,07
8,39
14,32
11,37
289 042
253 273
September 2013
10,63
17,92
28,55
8,52
14,42
11,47
308 826
275 779
Maret 2014
10,51
17,77
28,28
8,34
14,17
11,25
318 514
286 097
September 2014
10,36
17,37
27,73
8,16
13,76
10,96
326 853
296 681
Maret 2015
10,65
17,94
28,59
8,29
14,21
11,22
342 541
317 881
September 2015
10,62
17,89
28,51
8,22
14,09
11,13
356 378
333 034
Maret 2016
10,34
17,67
28,01
7,79
14,11
10,86
364 527
343 647
September 2016
10,49
17,28
27,76
7,73
13,96
10,70
372 114
350 420
Maret 2017
10,67
17,10
27,77
7,72
13,93
10,64
385 621
361 496
Sumber : www.bps.go.id

            Selama kurun waktu lima tahun terakhir, grafik tingkat kemiskinan Indonesia tidak begitu ada perubahan yang signifikan. Angka kemiskinan tersebut masih tergolong tinggi, dibandingkan negara yang memiliki laju pertumbuhan tinggi lainnya.
            Faktor tingginya angka kemiskinan bukan hanya pertumbuhan penduduk, namun juga kurangnya lapangan pekerjaan yang dapat menampung semua masyarakat Indonesia. Maka dari itu, pemerintah mengambil tindakan dimana generasi muda atau mahasiswa adalah pelaku utama di dalamnya. Salah satu tindakan yang diambil adalah mencanangkan beberapa program yang mendukung masyarakat dalam berwirausaha. Program tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat, khususnya generasi muda agar lebih produktif dalam mengolah Sumber Daya Alam (SDM) dan membuka lapangan kerja sendiri.

Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Perekonomian
            Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki kewajiban dalam meningkatkan laju perekonomian Indonesia. Bukan hanya sebatas kritik yang diberikan namun aksi nyata sebagai seorang mahasiswa terhadap negerinya. Salah satu wadah yang dapat menampung mahasiswa untuk menjalankan aksinya adalah komunitas atau organisasi wirausaha.
            Komunitas atau organisasi tersebut bukan jalan utama menuju keberhasilan, namun sebagai jembatan yang memberikan akses lebih mudah dalam menggali potensi dan kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha. Aktivitas ini tentu memiliki manfaat yang begitu luar biasa bagi seorang mahasiswa. Setelah menjadi seorang sarjana akan memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha agar dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan perkerjaan. Sehingga di masa mendatang mahasiswa dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian negara.

Kesimpulan
            Dengan adanya program yang dijalankan pemerintah, mahasiswa sebagai generasi muda dituntut dan dilatih menjadi seorang wirausaha. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia karena telah ada banyaknya lapangan pekerjaan yang diciptakan mahasiswa di masa datang. Apabila tingkat kemisikinan dan pengangguran semakin menurun, memungkin laju pertumbuhan perekonomian akan semakin meningkat.



Daftar Pustaka

Syawie, Mochamad. 2011. Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial. Vol 16.No.03:1-7