Dept : Humjar
Tingginya tingkat populasi penduduk Indonesia,
sebesar kurang lebih 255 juta orang dapat mengancam perekonomian Indonesia. Menurut
Surya Chandra Surapaty, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), mengungkapkan presentase pertumbuhan rata-rata penduduk
Indonesia setiap tahunnya mencapai 1,49% atau sekitar 4,5 juta orang tiap
tahunnya.
Laju
pertumbuhan yang seperti ini dapat mengancam perekonomian Indonesia karena
pertumbuhan dilahirkan di wiliyah-wilayah miskin, seperti halnya
kampung-kampung kumuh maupun desa nelayan. Hal ini mengimplimasikan bahwa masyarakat
belum sepenuhnya memeroleh pendidikan yang layak. Banyak dari mereka yang hanya
menempuh pendidikan hingga Sekolah Dasar. Hingga akhirnya mereka sulit
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, dalam artian suatu pekerjaan yang
layak tak dapat mereka raih begitu saja. Apabila kondisi ini terus dibiarkan
oleh pemerintah, otomatis dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan,
perekonomian Indonesia akan terus mengalami penurunan. Namun ternyata
pemerintah telah memiliki solusi dari permasalahan tersebut, dan solusinya ada
di tangan generasi muda Indonesia.
Tingkat Kemisikinan di Indonesia
Secara
umum, kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi saat sesorang atau sekelompok
orang tak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk memperthankan dan mengembangkan
kehidupan yang bermartabat (Kecuk Suharyanto, 2011).
Sebagaimana
telah disebutkan bahawa laju pertumbuhan penduduk yang tinggi berakhir dalam
kondisi kemisikinan dan berdampak pada buruknya perekonomian Indonesia. Untuk
dapat mengambil tindakan yang tepat, ada baiknya kita tahu tingkat kemiskinan
di Indonesia selama kurang lebih lima tahun terakhir, apakah mengalami kenaikan
ataupun penurunan.
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Miskin, Persentase Penduduk Miskin
dan Garis Kemiskinan, 2013-2017.
Tahun
|
Jumlah Penduduk Miskin (Juta Orang)
|
Persentase Penduduk Miskin
|
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
|
|||||
Kota
|
Desa
|
Kota + Desa
|
Kota
|
Desa
|
Kota + Desa
|
Kota
|
Desa
|
|
Maret 2013
|
10,33
|
17,74
|
28,07
|
8,39
|
14,32
|
11,37
|
289 042
|
253 273
|
September 2013
|
10,63
|
17,92
|
28,55
|
8,52
|
14,42
|
11,47
|
308 826
|
275 779
|
Maret 2014
|
10,51
|
17,77
|
28,28
|
8,34
|
14,17
|
11,25
|
318 514
|
286 097
|
September 2014
|
10,36
|
17,37
|
27,73
|
8,16
|
13,76
|
10,96
|
326 853
|
296 681
|
Maret 2015
|
10,65
|
17,94
|
28,59
|
8,29
|
14,21
|
11,22
|
342 541
|
317 881
|
September 2015
|
10,62
|
17,89
|
28,51
|
8,22
|
14,09
|
11,13
|
356 378
|
333 034
|
Maret 2016
|
10,34
|
17,67
|
28,01
|
7,79
|
14,11
|
10,86
|
364 527
|
343 647
|
September 2016
|
10,49
|
17,28
|
27,76
|
7,73
|
13,96
|
10,70
|
372 114
|
350 420
|
Maret 2017
|
10,67
|
17,10
|
27,77
|
7,72
|
13,93
|
10,64
|
385 621
|
361 496
|
Sumber : www.bps.go.id
Selama
kurun waktu lima tahun terakhir, grafik tingkat kemiskinan Indonesia tidak
begitu ada perubahan yang signifikan. Angka kemiskinan tersebut masih tergolong
tinggi, dibandingkan negara yang memiliki laju pertumbuhan tinggi lainnya.
Faktor
tingginya angka kemiskinan bukan hanya pertumbuhan penduduk, namun juga
kurangnya lapangan pekerjaan yang dapat menampung semua masyarakat Indonesia.
Maka dari itu, pemerintah mengambil tindakan dimana generasi muda atau
mahasiswa adalah pelaku utama di dalamnya. Salah satu tindakan yang diambil
adalah mencanangkan beberapa program yang mendukung masyarakat dalam
berwirausaha. Program tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat, khususnya
generasi muda agar lebih produktif dalam mengolah Sumber Daya Alam (SDM) dan
membuka lapangan kerja sendiri.
Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Perekonomian
Mahasiswa
sebagai generasi muda memiliki kewajiban dalam meningkatkan laju perekonomian
Indonesia. Bukan hanya sebatas kritik yang diberikan namun aksi nyata sebagai
seorang mahasiswa terhadap negerinya. Salah satu wadah yang dapat menampung
mahasiswa untuk menjalankan aksinya adalah komunitas atau organisasi wirausaha.
Komunitas
atau organisasi tersebut bukan jalan utama menuju keberhasilan, namun sebagai
jembatan yang memberikan akses lebih mudah dalam menggali potensi dan kemampuan
mahasiswa dalam berwirausaha. Aktivitas ini tentu memiliki manfaat yang begitu
luar biasa bagi seorang mahasiswa. Setelah menjadi seorang sarjana akan
memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha agar
dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan
perkerjaan. Sehingga di masa mendatang mahasiswa dapat berkontribusi besar
terhadap perekonomian negara.
Kesimpulan
Dengan
adanya program yang dijalankan pemerintah, mahasiswa sebagai generasi muda
dituntut dan dilatih menjadi seorang wirausaha. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia karena telah ada
banyaknya lapangan pekerjaan yang diciptakan mahasiswa di masa datang. Apabila
tingkat kemisikinan dan pengangguran semakin menurun, memungkin laju
pertumbuhan perekonomian akan semakin meningkat.
Daftar Pustaka
Syawie, Mochamad. 2011. Kemiskinan dan Kesenjangan
Sosial. Vol 16.No.03:1-7
0 komentar:
Posting Komentar